Kemudian pembiayaan syariah BTN sebesar Rp37,11 triliun sepanjang 2023, naik 17,36 persen dari sebelumnya Rp31,62 triliun. Alhasil, secara total kredit dan pembiayaan BTN menjadi Rp333,7 triliun, naik 11,87 persen yoy.
Dengan adanya kenaikan pembiayaan dan kredit, membuat aset bank pelat merah ini pun ikut terkerek naik 9,1 persen yoy menjadi Rp438,75 triliun dibanding sebelumnya Rp302,15 triliun.
Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BTN berada di level 3,01 persen, susut 37 basis poin (bps) dari level 3,38 persen. Sedangkan NPL nett BTN tercatat stabil di level 1,32 persen sepanjang 2023.
Di sisi lain, dari segi pendanaan, BTN meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp349,93 triliun, naik 8,7 persen, dari sebelumnya Rp321,94 pada 2022. Dana murah atau current account savings account (CASA) BTN sebesar Rp188 triliun sepanjang 2023, tumbuh 20,36 persen dari sebelumnya Rp156,2 triliun atau porsinya mencapai 53,73 persen dari total DPK.