Selain itu, kunci suksesnya adalah mengerti pasar. Dia sadar bahwa anak muda menginginkan makanan yang enak dan murah. Oleh sebab itu, dia menjual makanan enak dengan harga miring.
Di awal usaha, Tasya sempat rugi besar karena dirinya memproduksi bakso aci kemasan namun promosinya belum maksimal. Hal tersebut membuat dirinya mengalami kerugian.
''Tapi saya tidak putus asa, yang penting adalah semangat,'' ucapnya.
Selain menyediakan bakso aci, dan seblak kemasan, jajanan bondol juga memiliki warung offline yang berlokasi di Sukabumi dengan menu andalannya adalah seblak, bakso aci, dan juga bakso pentol.
Dan saat ini jajanan bondol memproduksi 300 bungkus per hari dan selalu habis setiap harinya. Dia menyebut, omzetnya telah mencapai Rp120 juta per bulan.