Bukan Nikel, Produsen Mobil Listrik China BYD Pilih Lithium sebagai Baterai

Djairan
Mobil listrik BYD. (Foto: AFP)

BEIJING, iNews.id - BYD akan meninggalkan teknologi nikel, kobalt, dan mangan (NCM) sebagai bahan baku baterai mobil listrik. Produsen mobil listrik terbesar asal China tersebut lebih memilih lithium, baja, dan fosfat (LFP).

Dikutip dari Mining.com, Senin (12/4/2021), BYD merupakan perusahaan mobil listrik yang dibekingi oleh Warren Bufett. Investor legendaris asal AS itu memiliki 21 persen saham di perusahaan mobil listrik terbesar kedua di dunia setelah Tesla itu.

Chairman BYD, Wang Chuanfu mengatakan, teknologi FLP bukan hanya lebih murah bila dibandingkan NCM, melainkan juga lebih aman. Dia menilai, kombinasi nikel dan kobalt rawan memicu kebakaran pada mesin.

"Beberapa pelaku industri bertindak tak rasional mengejar baterai NCM untuk menjangkau jarak tempuh lebih tinggi namun mengorbankan stabilitas dan keamanan," katanya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Mobil
3 hari lalu

10 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Penjualan Tembus Total 13.935 Unit!

Mobil
7 hari lalu

Penjualan Mobil di Indonesia Oktober 2025 Tembus 74.019 Unit, BYD Merangsek ke Posisi 3

Internasional
8 hari lalu

Malaysia Luncurkan Mobil Listrik Pertama Buatan Dalam Negeri Bulan Ini

Mobil
9 hari lalu

Apakah Pajak Mobil Hybrid Lebih Mahal daripada Mobil Listrik? Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal