Bulog Nego ke Pelindo soal Denda Telat Bongkar Muat Beras Impor

Suparjo Ramalan
ilustrasi bongkar muat beras Bulog (foto: iNews.id)

“Kami selalu berusaha meminimumkan biaya demurrage dan itu sepenuhnya menjadi bagian dari biaya yang masuk dalam perhitungan pembiayaan perusahaan pengimpor atau pengekspor,” tutur dia.

Bulog memang mendapat tugas untuk mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton sepanjang 2024. Pada periode Januari-Mei, jumlah impor sudah mencapai 2,2 juta ton.

Adapun, impor beras dilakukan secara berkala dengan melihat neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah di dalam negeri.

Namun, penugasan dari pemerintah itu justru memicu dugaan mark up. Di mana, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog dituding melakukan mark up harga impor 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun.

Bahkan, diduga adanya biaya demurrage atas keterlambatan bongkar muat beras impor yang merugikan negara sebesar Rp294,5 miliar. 

Atas dugaan itu, Kepala Bapans Arief Prasetyo Adi dan Bayu Krisnamurthi pun dilaporkan Studi Demokrasi Rakyat (SDR) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (3/7/2024) kemarin.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Bisnis
5 hari lalu

Pelindo Pastikan 63 Terminal Penumpang Siap Sambut Nataru 2026

Nasional
7 hari lalu

Airlangga Terbang ke AS Pekan Depan, Finalisasi Negosiasi Tarif Dagang Trump

Megapolitan
11 hari lalu

Banjir Rob Surut, Pelindo Pastikan Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa Kembali Normal

Nasional
11 hari lalu

Bulog Kebut Pengiriman SPHP ke Wilayah Sulit Terjangkau di Papua

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal