JAKARTA, iNews.id – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan jika tidak ada petani, maka tidak ada pangan dan tidak ada masa depan. Menurutnya, kalimat itu mewakilli kekhawatiran sebagian besar publik akan persoalan ketahanan pangan.
“Jumlah petani kita sudah semakin menurun dan di antara jumlah petani yang tersisa, sebagian besar sudah berusia tua. Pertanian menjadi semakin tidak menarik bagi generasi muda yang akan datang. Hal ini menjadi masalah serius dalam regenerasi pertanian kita,” tutur Bayu dikutip iNews.id, Senin (5/8/2024).
Selain jumlah petani yang turun, persoalan lainnya yang dihadapi dalam hulu ketahanan pangan adalah kelelahan tanah pertanian atau yang dikenal sebagai soil fatigue.
“Produktivitas kita stagnan antara lain karena petani menggunakan pupuk berlebihan sehingga lahannya menjadi tidak subur lagi. Untuk memperbaiki hal ini, maka harus direkayasa ulang lagi secara agronomi, sehingga lahan pertanian kembali menjadi subur,” kata Ekonom Pangan dari Universitas Indonesia Prof Dr M Ikhsan.
Kondisi ini merupakan hal yang tidak mudah dan harus dikoordinasikan secara baik, kata Ikhsan. Untuk menciptakan ketahanan pangan yang kuat, dibutuhkan kerja sama antara para pelaku rantai pasok pangan dari hulu ke hilir.