Berdasarkan prognosa neraca pangan nasional dari Badan Pangan Nasional, kebutuhan beras di Indonesia mencapai 31,2 juta ton. Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), telah terjadi penurunan produksi pada periode 4 bulan pertama di tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Hal ini dikarenakan berbagai faktor termasuk krisis iklim, penurunan jumlah petani maupun fenomena El Nino.
Petani muda sekaligus Ketua Umum Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI Sandi Octa Susila mengatakan bahwa kondisi saat ini berbeda dibanding dahulu.
”Kita saat ini menghadapi situasi yang berbeda. Bila dahulu kita mengalami kekeringan, maka tidak sedahsyat yang saat ini dihadapi. Apalagi tahun ini kita menghadapi gorila El Nino yang jauh lebih besar lagi," ucap dia.
Selain itu, petani juga perlu pendampingan khusus dalam menghadapi situasi yang berbeda daripada sebelumnya, mulai dari pendampingan aplikasi pupuk yang berimbang, penggunaan benih dengan generasi terbaru serta adanya jaminan asuransi dalam hal kegagalan panen, imbuh Sandi.