Adapun pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tersebut mencapai 1,449 miliar dolar AS atau setara Rp21 triliun lebih, dari biaya proyek awal yang diprediksi 6,071 miliar dolar AS kini menjadi 7,5 miliar dolar AS.
Tiko mengatakan, bengkaknya biaya tersebut akan dipenuhi melalui skema 25 persen ekuitas yang dibayar oleh konsorsium Indonesia (PT KAI) sebesar Rp3,2 triliun dan konsorsium China Rp2,1 triliun.
"Yang saat ini kami sedang mengisi porsi 75 persen pinjaman melalui pinjaman dari CBD yang saat ini sedang negosiasi untuk struktur penjaminan dari Kementerian Keuangan," ungkap Tiko.
Adapun dalam rapat di Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri BUMN II RI. DPR menyetujut tambahan PMN tahun 2022 untuk PT Kereta Api Indonesia (Perseo) sebesar Rp3,2 triliun. Dimana tambahan PMN tersebut berasal dari cadangan devisa APBN tahun 2022.
"Komisi VI DPR RI menyetujui tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 kepada PT Kereta Api Indonesia (Perseo) sebesar Rp3,2 triliun dalam rangka pemenuhan permodalan porsi Indonesia atas cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata Ketua Komisi VI Aria Bima.