JAKARTA, iNews.id - Terdapat berbagai cara unik yang bisa dilakukan untuk mencapai sesuatu yang dituju. Salah satunya cara yang dilakukan CEO Who Gives A Crap, Simon Griffiths yang menghabiskan waktu selama 50 jam di toilet dalam kampanye melalui crowdfunding untuk membayar produksi massal pertama perusahaan.
Dikutip dari CNBC Make It, perusahaan yang dipimpin Griffiths mengembangkan produk ramah lingkungan dan nyaman selama dua tahun. Oleh karena itu, kampanye tersebut dilakukan untuk mengumpulkan 50.000 dolar AS atau setara Rp716,16 juta untuk membayar produksi massal perdananya.
Untuk kampanye mereka, Griffiths duduk di kursi toilet di gudang kosong tim dan berjanji melalui umpan langsung bahwa dia tidak akan bangun sampai tim mendapatkan target penuh sebesar 50.000 dolar AS.
“Saya duduk untuk apa yang saya yakini, dan saya tidak akan bangun sampai saya mendapatkan kertas toilet,” ujar Griffiths.
Aksi yang dilakukan Griffiths sukses, dan para pendiri Who Gives A Crap mengumpulkan jumlah penuh yang dibutuhkan untuk pesanan massal pertama mereka dan dikirimkann pada pada Maret 2013.
Sejak itu, perusahaan telah berkembang ke AS dan Inggris, membuka gudang Eropa pertamanya dan akan diluncurkan di Kanada. Tak hanya itu, perusahaan asal Australia ini juga memperluas jangkauan produknya ke tisu bambu, handuk kertas, dan handuk baru yang dapat digunakan kembali dan dicuci, Dream Cloth.
Selain crowdfunding, Who Gives A Crap telah mendapatkan pendanaan untuk sebagian besar perjalanan sembilan tahun. Pada awal Oktober 2021, perusahaan berhasil mengumpulkan 30 juta dolar AS atau setara Rp429,62 miliar dalam pendanaan eksternal dari investor termasuk perusahaan modal ventura seperti Verlinvest, The Craftory, Jamjar Investments dan Grok Ventures.
Griffiths mengatakan, peningkatan dukungan akan memungkinkan perusahaan untuk membantu lebih banyak orang yang membutuhkan.
“Ketika kita memikirkan tujuan dan masalah yang kita coba pecahkan. Jika kita ingin mengatasi masalah itu, kita perlu mempercepat pertumbuhan yang kita lihat hari ini dan mencoba menjangkau sebanyak mungkin orang. orang sebanyak mungkin. Modal ini akan membantu mempercepat jalan yang kita lalui dan jalan untuk menciptakan dampak,” kata Griffiths.