CEO Saudi Aramco Prediksi Pasar Minyak Dunia Makin Ketat Imbas Ketegangan di Laut Merah 

Aditya Pratama
CEO Saudi Aramco, Amin H Nasser memperkirakan pasar minyak global akan mengetat imbas ketegangan yang tengah terjadi di Laut Merah. (Foto: Reuters)

DAVOS, iNews.id - CEO Saudi Aramco, Amin H Nasser memperkirakan pasar minyak global akan mengetat setelah konsumen menghabiskan stok sebanyak 400 juta barel dalam dua tahun terakhir. Dengan begitu, kapasitas cadangan OPEC menjadi sumber utama pasokan tambahan untuk memenuhi peningkatan permintaan.

Hal ini merupakan imbas ketegangan yang tengah terjadi di Laut Merah. Menurutnya, pasar minyak akan mengatasi gangguan tersebut dalam jangka pendek, meskipun serangan berkepanjangan oleh Houthi terhadap kapal akan menyebabkan kekurangan kapal tanker karena perjalanan yang lebih lama dan penundaan pasokan. 

Adapun, serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah memaksa banyak perusahaan mengalihkan kargo ke seluruh Afrika. Kelompok Houthi, yang bersekutu dengan Iran, mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap warga Palestina selama perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Gaza.

“Jika hal ini terjadi dalam jangka pendek, kapal tanker mungkin akan tersedia. Namun, jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, hal ini mungkin akan menjadi masalah. Akan ada kebutuhan akan lebih banyak kapal tanker dan mereka harus menempuh perjalanan yang lebih jauh,” ujar Nasser di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dikutip, Kamis (18/1/2024).

Kapal kontainer telah berhenti sejenak atau mengalihkan perjalanan  dari Laut Merah yang mengarah ke Terusan Suez, rute tercepat dari Asia ke Eropa, yang dilalui sekitar 12 persen pelayaran dunia. Sementara, rute alternatif di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan menambah waktu perjalanan 10-14 hari.

Sementara, pengiriman minyak Aramco dapat melewati selat Bab al-Mandab dekat Yaman, tempat Houthi melancarkan serangan, melalui pipa yang menghubungkan fasilitas minyak timur dengan pantai barat dan memberikan akses lebih cepat ke Terusan Suez.

Nasser menyebut, beberapa produk minyak mungkin harus berlayar di sekitar Afrika. Dia pun mengaku tidak memperkirakan Houthi akan menyerang fasilitas Aramco lagi sebagai hasil perundingan damai antara Arab Saudi dan Yaman.

Dia mengatakan, permintaan minyak dunia mencapai 104 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024. Angka ini tumbuh sekitar 1,5 juta barel per hari setelah tumbuh sebesar 2,6 juta barel per hari pada tahun 2023.

"Pertumbuhan permintaan, dikombinasikan dengan rendahnya stok akan membantu memperketat pasar lebih lanjut," tuturnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Internasional
25 hari lalu

Gunung Hayli Gubbi Ethiopia Meletus Dahsyat, Ganggu Penerbangan ke Arab Saudi?

Internasional
26 hari lalu

Meletus Dahsyat, Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia Ternyata Sudah Tidur 12.000 Tahun

Internasional
26 hari lalu

Gunung di Ethiopia Meletus Dahsyat, Abu Vulkanik Lintasi Laut Merah sampai India

Internasional
2 bulan lalu

Panglima Militer Kelompok Houthi Yaman Tewas dalam Serangan AS-Israel

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal