HOUSTON, iNews.id - Perusahaan energi Amerika Serikat (AS) Chevron, Royal Dutch Shell, BHP Group dan Total, Minggu (11/10/2020) waktu setempat memulai kembali operasi di fasilitas produksi di sepanjang Pantai Teluk AS, dua hari setelah Badai Delta melanda. Mereka mengatakan, para pekerja akan kembali ke platform produksi minyak mentah di Teluk Meksiko utara.
“BHP mengembalikan pekerja ke platform produksi di ladang minyak Shenzi dan Neptune pada hari Minggu. Untuk melanjutkan aliran akan tergantung pada seberapa cepat jaringan pipa kembali beroperasi,” ujar juru bicara BHP Judy Dane dikutip dari Reuters Senin (12/10/2020).
Sementara itu, Total telah memulai kembali penyulingan 225.500 barel per hari (bph) di kilang minyak Port Arthur, Texas pada Minggu. Karena badai, kilang tersebut yang berjarak sekitar 65 mil (100 km) barat Creole, Louisiana sudah kehilangan listrik sejak Jumat pekan lalu.
Diperlukan beberapa hari setelah badai berlalu bagi produsen energi untuk mengevaluasi fasilitas yang rusak, mengembalikan pekerja, dan memulihkan produksi lepas pantai. Perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan pipa minyak dan gas dan memproses produksi lepas pantai juga tutup sebelum badai menerjang.
Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS (BSEE) mengatakan, 91 persen produksi minyak mentah lepas pantai tetap ditutup di Teluk Meksiko utara yang diatur AS menyusul Badai Delta yang mendarat pada Jumat malam. Selain itu, 62,2 persen dari produksi gas alam tetap tertutup di wilayah teluk.
Hingga Minggu, total kumulatif 8,8 juta bph produksi minyak mentah dan 8,3 miliar kaki kubik per hari produksi gas alam dari teluk telah ditutup karena Badai Delta. Daerah tersebut menghasilkan sekitar 17 persen dari total produksi minyak AS harian dan 5 persen produksi gas alam harian.