Beijing khawatir terhadap potensi gagal bayar karena utang pemerintah daerah yang besar dan prospek pertumbuhan yang lebih lemah, menurut sumber tersebut. Utang pemerintah daerah China mencapai 76 persen dari PDB pada 2022, menurut data terbaru, naik dari 62 persen pada 2019 dan melampaui utang pemerintah pusat sebesar 21 persen.
Kekhawatiran utang pemerintah daerah dipicu oleh anjloknya harga properti dan krisis uang tunai yang membuat pengembang tidak mampu membeli lebih banyak lahan, yang biasanya merupakan sumber pendapatan utama, dan berkurangnya pilihan untuk menggalang dana seiring melambatnya pertumbuhan.
Perekonomian China tumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun, sedikit di atas target resmi, namun pemulihannya jauh lebih buruk dari perkiraan banyak analis karena terbebani oleh meningkatnya utang pemerintah daerah dan semakin parahnya krisis properti.
Daerah-daerah yang berutang dan menjadi sasaran Dewan Negara termasuk provinsi Liaoning dan Jilin di perbatasan dengan Korea Utara, Guizhou dan Yunnan di barat daya, serta kota Tianjin dan Chongqing.
Daerah-daerah tersebut harus melakukan segala upaya untuk mengurangi risiko utang ke tingkat rendah dan menengah, namun arahan tersebut tidak menentukan bagaimana pengurangan utang akan diukur.