Jumlah pengangguran yang meningkat dan krisis likuiditas membuat negara itu berada di ambang krisis kemanusiaan dan 3,2 juta anak di bawah usia 5 tahun berisiko mengalami kekurangan gizi.
"Sebagai contoh, Amerika Serikat dan wilayah di Amerika Tengah, dry corridor crisis seperti Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua, kami memberi makan banyak orang di sana dan iklim berubah dengan badai dan banjir bandang. Itu menghancurkan," tuturnya.
Di Ethiopia, WFP memperkirakan 5,2 juta orang sangat membutuhkan bantuan makanan di wilayah Tigray, di mana Perdana Menteri Abiy Ahmed telah memimpin serangan besar-besaran terhadap Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) sejak tahun lalu. Akibatnya, ribuan warga sipil tewas, dan lebih dari 2 juta orang mengungsi.
WFP telah berjuang mendapatkan pasokan makanan untuk membantu mengatasi krisis pangan di wilayah tersebut. Namun, kemampuan mereka terbatas.
"Saya tidak tahu dari mana mereka mendapatkan makanan. Kami kehabisan bahan bakar. Kami kehabisan uang tunai untuk membayar orang-orang kami. Kami juga kehabisan uang dan tidak tidak bisa memasukkan truk," ucap Beasley.