Total AUM yang akan dikelola BP Investasi Danantara pada tahap awal mencapai 982 miliar dolar AS atau setara Rp15.584 triliun.
Rinciannya, dari tujuh BUMN yang akan dinaungi di antaranya, Bank Mandiri senilai Rp2.174 triliun, Bank BRI sebesar Rp1.965 triliun, dan Rp1.671 triliun dari PLN.
Pertamina Rp1.412 triliun, Bank BNI Rp1.087 triliun, Rp318 triliun berasal dari Telkom, Rp259 triliun dari MIND ID, dan Rp163 triliun dari INA.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menuturkan, Presiden Prabowo tidak ingin peluncuran Danantara dilakukan secara terburu-buru. Kepala Negara ingin berhati-hati agar hasilnya maksimal.
"Tapi prosesnya harus ditempuh dulu, jadi enggak boleh buru-buru kata Bapak Presiden. Jadi ya kita harus tempuh dulu prosesnya dengan hati-hati, dengan pruden supaya nanti hasilnya baik," kata Hasan dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, Danantara akan dibentuk seperti super holding atau badan investasi global di Singapura yakni Temasek atau GIC.
"Badan tertentu, nanti itu superholding, itu akan menjadi semacam Temasek atau GIC yang dimiliki oleh Singapura," ucapnya.