“Banyaknya kita minta keluh kesahnya. Kemarin debat kan Pak Ganjar sempat menyampaikan bahwa kalau kelangkaan pupuk itu bukan hanya di Jateng saja, tapi di seluruh Indonesia. Itu salah satu yang dibahas di sini," ucap dia.
Dalam wawancara dengannya, dia juga membeberkan alasan pihaknya mengunjungi petani di wilayah tersebut. Menurutnya, para petani di sana jarang diakomodir kebutuhannya oleh pemerintah. Paslon dari capres lain juga disebut Dicky belum ada yang datang ke wilayah tersebut.
"Di sini itu tidak terjangkau oleh siapa pun paslonnya walau soal kampanye ini sudah lama. Tapi tidak ada yang tersentuh, maka kita sentuh dengan relawan Ganjar," tuturnya.
Selain menampung aspirasi, para relawan juga memberikan edukasi kepada para pemuda wilayah setempat yang juga hadir dalam diskusi tersebut.
"Kita ingin mengedukasi dan ke depannya melakukan pelatihan bahwa jangan sampai ibu bapaknya saja yang petani, tapi anak-anaknya bisa sambil sekolah, kuliah, tapi sambil bertani juga," ujar Dicky.
Para petani dan pemuda setempat pun tampak antusias dalam berdiskusi. Dicky menilai, hal itu terjadi karena para relawan menggunakan bahasa yang santai saat berdiskusi.
Salah satu petani cabai, Iwan Setiadi mengapresiasi digelarnya diskusi oleh para relawan. Iwan yang baru menggeluti pertanian cabai selama dua tahun ini mengaku, diskusi tersebut menambah wawasannya perihal tantangan di dunia pertanian cabai saat ini.
“Jadi tahu permasalahan petani ini soal kondisi pupuk langka, digital marketingnya. Sudah dijelaskan secara detail. Saya sebagai petani yang juga pemuda milenial, dengan adanya sosialisasi ini bermanfaat untuk (tahu) berproses ke depannya nanti bagaimana," kata Iwan.