Gita memastikan melalui kolaborasi itu perusahaan berkesempatan mengembangkan strategi bisnis di China. "Kita akan kembangkan strategi bisnis bersama yang dimulai melalui kerja sama reseller dengan Linkfield Technologies," tuturnya.
Menurutnya, pengembangan teknologi hingga pesawat N219 dapat didorong, sehingga nantinya N219 dapat menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi di Cina.
"Hal ini juga akan menjadi tantangan kita kedepan untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi N219. Bersama dengan Cina, kemampuan supply chain dan manufacturing-nya juga akan kita optimalkan untuk arah pengembangan N219 kedepan,” ucapnya.
PTDI sebelumnya mengekspor enam unit pesawat terbang NC212i ke Filipina. Pesawat tersebut dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP). Nilai penjualan pun mencapai 79 juta dolar AS atau setara Rp1,25 triliun.
Filipina telah memesan enam pesawat terbang hasil produksi PTDI untuk kedua kalinya. Penjualan pesawat merupakan bukti bahwa produk yang dihasilkan anggota Holding BUMN Pertahanan itu memiliki performa yang tinggi dan andal.