8. Fabian Hedin (26 tahun)
Kekayaan bersih: 1,6 miliar dolar AS atau setara Rp26,79 triliun
Hedin meluncurkan startup pemrograman berbasis AI, Lovable bersama Anton Osika (35) pada November 2024. Perusahaan ini meraup pendapatan langganan 100 juta dolar AS per tahun hanya dalam delapan bulan dan menjadikannya startup perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.
Cara kerja Lovable yaitu penggunaan AI untuk memungkinkan jutaan orang yang bukan programmer untuk langsung mengubah ide mereka menjadi situs web, aplikasi, dan usaha sampingan online.
Hedin menjabat sebagai kepala teknologi (CTO) Lovable, yang oleh investor swasta dinilai sebesar 6,6 dolar AS miliar pada bulan Desember, sementara Osika menjabat sebagai CEO.
9. Shayne Coplan (27 tahun)
Kekayaan bersih: 1 miliar dolar AS atau setara Rp16,74 triliun
Pada awal pandemi tahun 2020, mahasiswa putus sekolah dari NYU ini mendirikan platform pasar prediksi berbasis di New York, Polymarket, untuk memungkinkan orang bertaruh pada segala hal, mulai dari hasil pemilihan hingga penghargaan hiburan.
Polymarket mengakuisisi bursa derivatif dan lembaga kliring berlisensi CFTC, QCEX, pada bulan Juli, yang membantu Polymarket mendapatkan persetujuan federal untuk beroperasi di Amerika Serikat (AS) pada bulan November.
Pada bulan Oktober, operator bursa saham global milik miliarder Jeff Sprecher, Intercontinental Exchange, menginvestasikan 2 miliar dolar AS ke Polymarket dengan valuasi 9 miliar dolar AS, yang untuk sementara menjadikan Coplan sebagai miliarder mandiri termuda di dunia.
10. Alexandr Wang (28 tahun)
Kekayaan bersih: 3,2 miliar dolar AS atau setara Rp53,59 triliun
Wang mendirikan startup pelabelan data Scale AI bersama miliarder lainnya, Lucy Guo (31) pada tahun 2016. Keduanya berselisih dan Guo meninggalkan perusahaan pada tahun 2018, sementara Wang tetap menjabat sebagai CEO hingga Juni, ketika perusahaan induk Facebook, Meta, membeli 49 persen saham Scale seharga 14 miliar dolar AS.
Wang, yang bergabung dengan Meta sebagai kepala petugas AI sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, sempat menjadi miliarder mandiri termuda di dunia pada tahun 2022 dan merebut kembali gelar tersebut pada Mei 2024. Dia diungguli oleh pendiri startup pasar prediksi Polymarket, Shayne Coplan pada bulan Oktober.