Dengan begitu, kata Agung, semua pesanan kereta, baik pesanan INKA maupun Stadler, diproduksi di Banyuwangi. INKA fokus di pasar Asia seperti Bangladesh, India, Filipina, di samping membidik pasar Afrika. sementara pasar Stadler untuk memenuhi pasar di kawasan Amerika dan Eropa.
Dia menyebut, pabrik ini akan memproduksi berbagai jenis kereta, seperti kereta Metro, LRV (Light Rail Vehicles), dan beberapa jenis lainnya. Tenaga kerja yang akan diserap dari pabrik ini sekitar 500-2.000 orang.
Agung menambahkan, pabrik ini akan dibangun dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, konstruksi pabrik ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Awal 2020 isi mesin dan teknologi, pertengahan 2020 mulai produksi. Kami menargetkan bisa memproduksi empar kereta 'made in Banyuwangi' per hari untuk memenuhi pesanan ekspor," ujar dia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi keputusan BUMN perkeretaapian yang berpusat di Madiun tersebut untuk membangun pabrik di Banyuwangi. Pembangunan pabrik ini, kata dia, sebelumnya dijadwalkan pada akhir 2018.