Dari 165.000 ha lahan tersebut 85.500 ha merupakan lahan fungsional yang digunakan untuk berproduksi setiap tahun. Sementara 79.500 ha sisanya sudah berupa semak belukar sehingga tinggal dilakukan pembersihan (land clearing) saja, tanpa perlu melakukan cetak sawah.
Dari 85.500 ha lahan fungsional, hanya 28.300 ha yang kondisi irigasinya baik. Sementara 57.200 ha lahan lainnya diperlukan rehabilitasi jaringan irigasi dengan total kebutuhan anggaran Rp1,05 triliun. “Setiap tahun kita tangani rehab irigasi di kawasan Eks-PLG ini,” katanya.
Rehabilitasi ini dikerjakan secara bertahap mulai dari 2020-2022 dengan rincian 2020 seluas 1.210 ha, pada 2021 seluas 33.335 ha, dan tahun 2022 seluas 22.655 ha.