JAKARTA, iNews.id - Akses masyarakat terhadap fintech masih sangat rendah. Sedikitnya pemain fintech disinyalir menjadi penyebab penetrasinya berjalan lambat.
Saat ini, ada dua pemain besar yang mendominasi bisnis pembayaran digital di Indonesia, yaitu Gopay dan Ovo. Meski pemain serupa mulai muncul, keduanya masih mendominasi pasar.
Partner McKinsey Indonesia Guillaume de Gantes mengatakan, penetrasi fintech baru 5 persen. Dia memprediksi penetrasi fintech berpotensi mencapai 15 persen asalkan makin ramai pemain di industri tersebut.
"Jumlahnya akan lambat jika jumlah kompetitor terbatas seperti saat ini. Ya, (semakin banyak kompetitor) jadi industri akan tumbuh lebih cepat," ujarnya di Wisma GBKI, Jakarta, Senin (11/2/2019).
Penetrasi fintech di Indonesia masih tergolong rendah, bahkan apabila dibandingkan dengan Myanmar (6 persen) dan Thailand (10 persen). de Gantes menilai, banyak faktor yang menyebabkan laju pertumbuhan penetrasi fintech berbeda-beda.