Dia mencontohkan, Australia dan Selandia baru yang penetrasinya berbeda jauh meski struktur ekonomi keduanya relatif sama. Penetrasi fintech di Australia pada 2017 sekitar 17 persen sementara Selandia Baru mencapai 54 persen.
"Tergantung apa solusi yang benar-benar bagus untuk pasar," kata dia.
Selain itu, de Gantes menyoroti kebiasaan orang Indonesia yang masih suka membayar dengan uang tunai atau cash. Meski begitu, dia mengapresiasi penggunaan non tunai terus meningkat setiap tahun.