Dikuasai Gopay dan Ovo, Penetrasi Fintech Lambat Berkembang

Isna Rifka Sri Rahayu
Hanya 5 persen masyarakat Indonesia yang mengakses layanan fintech. Posisi Indonesia berada di urutan paling bawah. Bahkan, kalah dari Myanmar (6 persen) dan Thailand (10 persen). (Foto: ilustrasi/Okezone)

Dia mencontohkan, Australia dan Selandia baru yang penetrasinya berbeda jauh meski struktur ekonomi keduanya relatif sama. Penetrasi fintech di Australia pada 2017 sekitar 17 persen sementara Selandia Baru mencapai 54 persen.

"Tergantung apa solusi yang benar-benar bagus untuk pasar," kata dia.

Selain itu, de Gantes menyoroti kebiasaan orang Indonesia yang masih suka membayar dengan uang tunai atau cash. Meski begitu, dia mengapresiasi penggunaan non tunai terus meningkat setiap tahun.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Internet
27 hari lalu

Jadi Pusat Pertumbuhan Fintech, Indonesia Hadir dalam Konferensi Financial Technology di Hong Kong

Internet
12 bulan lalu

Gunakan Teknologi AI, Platform Digital Usaha Kecil Menengah Modalku Dapat Kucuran Investasi

Nasional
12 bulan lalu

Menelusuri Jejak Pelanggaran Etika Bisnis: Pinjaman Online Ilegal 

Bisnis
1 tahun lalu

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P gegara Masalah Gagal Bayar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal