Dia menuturkan, Kartu Prakerja dinilai tidak hanya membantu pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), tapi juga membantu menciptakan wirausaha.
Sejumlah negara sahabat yang memuji program Kartu Prakerja antara lain, Menteri Pendidikan Kepulauan Solomon, Lanelle Olandrea Tanangada. Ia mengaku Kartu Prakerja menarik untuk diadopsi negaranya.
"Program ini menghasilkan rincian spesifik atas persentase berbagai kelompok masyarakat, dan hal ini akan membantu kami mengidentifikasi masyarakat secara individu, tidak hanya di sektor formal, tapi juga mereka yang telah bekerja di sektor lain,” tutur Lanelle.
Senior Advisor (Non-Resident), Project on Prosperity and Development Center for Strategic & International Studies (CSIS) Gabriel Sanchez-Zinny, mengaku salut dengan presentasi yang dilengkapi dengan angka, hasil, dan fokus yang nyata pada pencapaian terkait Kartu Prakerja di Indonesia.
"Itulah yang kita butuhkan di bidang pendidikan. Prestasi dan rasa urgensi yang membantu pembelajar, terutama untuk yang membutuhkan,” ujar Sanchez-Zinny yang juga mantan menteri Pendidikan Buenos Aires, Argentina ini.