SINGAPURA, iNews.id - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk (ARTO) Kharim Siregar membeberkan potensi kekuatan besar bank digital di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Hal ini berkaca pada total populasi di Asia Tenggara yang mencapai sekira 400 juta penduduk, lalu ditopang dari sisi demografi rata-rata penduduknya paling muda dibandingkan kawasan lainnya.
"Dari sisi acceptable digital mereka paling tinggi, jadi semua istilahnya perkembangan digital banking itu larinya ke sini yang lain pada ikut," ujar Karim dalam acara Singapore Fintech Festival (SFF) ke-7 di Singapore Expo, Singapura, Kamis (3/11/2022).
Karim menambahkan, Singapore Fintech Festival membantu perkembangan bank digital, baik dari sisi digital, teknologi hingga keamanan data. Dirinya juga akan mengembangkan ekosistem digital Bank Jago.
"Di sini segala macam ada, saya juga belajar, pas pulang nanti saya mau melihat juga. Kalau semua teknologi yang ada di sini bisa diimplementasikan, kita sudah 10 tahun ke depan," tuturnya.
Pada diskusi panel yang mengangkat topik Driving New Digital Bank Profitability, Kharim menyampaikan pentingnya kolaborasi strategis dengan ekosistem untuk mendorong pertumbuhan bank digital serta mengakselerasi jumlah masyarakat dalam mendapatkan produk dan layanan keuangan secara signifikan.
“Semangat mengedepankan inklusi keuangan mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital. Sebagai bank berbasis teknologi, kami mengembangkan produk dan layanan kami agar dapat tertanam dalam berbagai ekosistem digital,” ucap Kharim.
Saat ini, Bank Jago hadir pada sejumlah ekosistem digital utama di Indonesia, termasuk ekosistem GoTo yang terdiri dari Aplikasi Gojek, GoPay, dan GoBiz serta ekosistem investasi digital Bibit dan Stockbit. Ke depan, Bank Jago akan terus mengembangkan dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru maupun yang sudah ada.