Hal itu semakin diperparah dengan kurs rupiah terhadap dolar AS yang melemah 540 persen dari Rp2.500 menjadi Rp16.000. Sementara rupiah saat ini cukup baik meskipun sempat melemah 12 persen ke Rp16.000.
Mantan dirut Pegadaian itu menambahkan, kondisi saat ini juga lebih baik dibandingkan 2008. Saat itu, CAR perbankan 16,8 persen dengan NPL 3,2 persen. Sementara rupiah melemah 13 persen.
Namun, kata Sunarso, kondisi saat ini lebih sulit karena pada 2008, krisis hanya terjadi pada pasar keuangan. Sementara pandemi Covid-19 berdampak pada sektor riil. Dia berharap, wabah bisa berakhir karena tabungan masyarakat tergerus di tengah banyaknya PHK.
“Krisis sekarang ini kan adu tebal cadangan tabungan, karena apa? orang tetap mengonsumsi bahan makanan, barang dan jasa, sementara dalam keadaan tidak bekerja. Lantas seberapa tebal cadangan kita kalau terus-terusan begini?," ucapnya.