JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengumumkan memperpanjang pemberian diskon 100 persen tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, keputusan perpanjang diskon 100 PPnBM DTP 100 persen ini sudah di bahas bersama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Keputusan ini juga sudah sesuai dengan rahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kementerian Keuangan sudah senada dengan kami, bahwa PPnBM DTP dapat diperpanjang. Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, diperlukan terobosan untuk tetap menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah kondisi pandemi," kata Agus, Minggu (13/6/2021).
Dia menuturkan, kebijakan ini bertujuan membangkitkan kembali gairah usaha di tanah air, khususnya sektor industri yang dinilai berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Adapun perpanjangan pemberian insentif PPnBM DTP diusulkan oleh Menperin dan disetujui oleh Sri Mulyani dalam rapat PEN yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Jumat kemarin.
Kementerian Perindustrian mencatat potensi sektor otomotif didukung sebanyak 21 perusahaan, dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun dan serapan tenaga kerja langsungnya sebanyak 38.000 orang. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang turut bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
“Artinya, industri otomotif menjadi salah satu penggerak perekonomian yang pertumbuhannya harus segera dipercepat karena industri ini melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya mulai dari hulu hingga ke hilir,” kata dia.
Sejak 1 Maret 2021, pemerintah menerapkan kebijakan PPnBM DTP terhadap pembelian mobil baru. Program ini dimulai untuk mobil penumpang 1.500 cc dengan kandungan lokal tertentu. Skemanya, per tiga bulan diberlakukan perubahan potongan pajak, yakni Maret-Mei diskon 100 persen, Juli-Agustus 50 persen, dan Oktober-Desember 25 persen.
Seiring perkembangan implementasi kebijakan tersebut, kinerja industri otomotif dan penjualan mobil di tanah air menunjukkan tren yang positif.
“Pemerintah memang akan melakukan evaluasi per tiga bulan untuk melihat dampak dari diskon PPnBM DTP untuk pembelian mobil baru,” tutur Agus.