Selain itu, lanjut Ariston, pengesahan UU Keamanan Hong Kong berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan China, yang juga akan memberikan sentimen negatif ke aset berisiko. "Rupiah bisa tertekan dengan sentimen negatif tersebut," ujar Ariston.
Dari domestik, hari ini akan dirilis data inflasi Indonesia Juni 2020. Apabila menunjukkan angka yang lebih rendah di bawah dua persen (yoy), yang mengindikasikan aktivitas ekonomi Indonesia melambat, juga bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah dengan kisaran Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.330 per dolar AS.