JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 9,9 juta gen Z diramal akan menganggur di tahun depan. Hal itu dikarenakan ada mismatch skill dan kebutuhan pasar kerja.
Menurut Dosen Universitas Paramadina, Tia Rahmania tahun depan akan ada 27 persen gen Z yang menjadi angkatan kerja. Namun, beberapa di antaranya malah menganggur.
“Banyak Gen-Z mengalami stres kerja karena tidak bisa menghargai proses dan menjadi bentuk masalah sehingga menjadikan Gen-Z punya ambisi dan ekspektasi tinggi” ucap Tia dalam diskusi yang diadakan oleh Universitas Paramadina dengan tema ‘Gen-Z & Work Ethic Problem’ pada Jumat (25/10/2024).
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa saat ini ada fenomena pekerja gen Z kurang disiplin dan terlalu banyak menuntut, berorientasi pada hasil, work life balance, anti lingkungan kerja toxic, kutu loncat hingga cenderung pemilih.
Jika menjadi atasan, gen Z dinilai cenderung menjadikan bawahan partner tanpa melibatkan strata, memanajemen keuangan sangat penting baginya, kemudian yang berkembang kemudian fenomena YOLO, FOMO, FOPO & jam koma.
Karakternya dalam konteks masa remaja atau awal dewasa, merasa krisis identitas, penting terkait teman dekat, moody, merasa orang tua terlalu ikut campur, terlalu kompetitif dan sebagainya.