Dia berkisah, suatu hari dia meminta roti kepada ibunya. Namun karena tidak memiliki uang, keinginan Neni akhirnya tidak dapat terpenuhi.
"Jadi suatu hari ibu saya itu tidak bisa memberikan saya makan roti jadi saya nangis kan, mana dong roti saya? Nah jadi dari situ ibu saya supaya saya tidak nangis supaya saya tuh diem gitu ya jadi orang tua saya selalu mengatakan nanti aja ya kalau sudah besar kamu beli roti itu dengan tokonya gitu," katanya.
Berkat semangat yang ditanamkan oleh orang tuanya, Neni menjadi pribadi yang pantang menyerah. Meski harus melewati berbagai rintangan, dia tetap berkukuh untuk menjadi orang yang bermanfaat.
Sempat usaha roti keliling dan gagal karena ditipu, Neni tak lantas menyerah. Dia mendapatkan pinjaman modal dari saudaranya untuk membangun usaha rotinya kembali.
Kerja kerasnya membuahkan hasil, dia akhirnya mampu membangun toko roti pertamanya di daerah Bogor. Dia terus berjuang mengembangkan usaha hingga akhirnya toko roti dan kuenya kini sudah ada sembilan cabang.
"Jangan takut selama kita punya Allah kita akan selalu ditolong disaat kita terpuruk kita harus tetep selalu ingat kepada mimpi besar kita disaat kita jatuh itu yang memberikan kekuatan kita adalah kita tetep punya semangat selama kita masih mau berusaha Allah pasti akan membuka jalannya maju terus pantang mundur," ucap Neni.