NEW YORK, iNews.id - Aturan pembatasan berkepanjangan terkait pandemi Covid-19 di Vietnam membuat para pelaku ritel global khawatir. Terutama bagi yang bergantung pada negara di Asia Tenggara itu, terkait pabrik yang memproduksi alas kaki dan pakaian.
Kepanikan berawal ketika perusahaan riset Wall Street, BTIG, menurunkan peringkat saham Nike pada pekan lalu. Menurut BTIG, sejak merilis laporan pendapatan terakhirnya produsen sepatu kets itu telah dilanda masalah serius.
Menurut analisis BTIG, pembatasan berkepanjangan akibat pandemi Covid-19 akan berdampak pada perusahaan-perusahaan ritel global dengan beberapa eksposur terbesar di Vietnam, termasuk Deckers Outdoor, perusahan induk dari Ugg dan Hoka; Michael Kors, induk dari Capri Holdings, Columbia Sportswear, Nike; pemilik Coach, Tapestry; Under Armour dan Lululemon.
Hambatan-hambatan di Vietnam diperburuk dengan serangkaian masalah rantai pasokan lainnya, mulai dari kekurangan truk-truk kontainer untuk pengiriman kargo hingga pelabuhan yang tersendat dan jumlah pengemudi truk yang terbatas.
Beberapa perusahaan yang memindahkan manufaktur dari Tiongkok ke Vietnam dalam beberapa tahun terakhir – dalam upaya untuk mendiversifikasi rantai pasokan mereka dan menghindari tarif – telah melangkah lebih jauh dengan membawa produksinya kembali ke Negeri Tirai Bambu.