Meski demikian, lanjutnya, berbagai lembaga riset menilai pertumbuhan ekonomi digital untuk kawasan Asean masih cukup kuat. Mengacu riset Google dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Asean mencapai 200 miliar dolar AS pada 2022, tumbuh lebih cepat dari perkiraan.
Terkait prospek ke depan, John menilai ekonomi digital masih tetap cerah, terutama di Indonesia. “Indonesia mengambil porsi lebih dari separuh ASEAN, kita punya populasi produktif yang sangat besar diiringi penetrasi internet cukup masif," ujar John.
Katalis lainnya, saat ini pembangunan infrastruktur sangat berhasil yang akan menumbuhkan berbagai pusat pertumbuhan baru secara nasional.
Terkait dengan fenomena yang terjadi pada Startup, John mengatakan, diperlukan strategi investasi agar tak salah menyalurkan pendanaan. Hal itu yang Capital Venturra sebagai lengan investasi digital Lippo Group.
Menurut dia sewaktu banjir investasi digital, Lippo Group tidak tergiur mengikuti arus, melainkan taat pada dua prinsip utama. Pertama, investasi yang dilakukan Lippo Group mengarah kepada startup yang digawangi para inovator yang visioner.