JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Alexander Sonny Keraf mencurigai Proyek Food Estate di lahan seluas 600.000 hektare di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, motifnya kepentingan ekonomi dan bukan seperti yang disebut untuk ketahanan pangan.
Menurut Alexander, program ini mengharuskan adanya hutan yang dibabat dalam jumlah besar. Akibatnya, kayu-kayunya dijual untuk kepentingan ekonomi.
“Saya mencurigai sejak awal bahwa rencana food estate singkong yang difokuskan di kawasan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sesungguhnya bukan mau membangun food estate. Tapi saya curiga mohon maaf bahwa tujuannya adalah membabat hutan untuk mengambil kayunya. Yakni artinya untuk kepentingan ekonomi di dalamnya," kata Sonny Keraf saat berbicara di Podcast LanjutGan, yang dimoderatori Reinhard Sirait, Jumat (19/01/2024).
Sonny Kerap mengungkapkan latar belakang kecurigaan dirinya terhadap proyek yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang juga calon presiden (capres) Pipres 2024 nomor urut 2.
“Kenapa? Pertama yakni, lho yang mengherankan kok pihak yang membangun Food Estate itu adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kita tahu Kemenhan fungsinya bukan untuk pertanian," ucap Sonny Keraf.
Sonny Kerap mengaku dirinya bisa memaklumi apabila proyek Food Etaste dilakukan Kemenhan saat negara dalam keadaan daruat.