Twitter menanggapi bahwa pihaknya berencana untuk menegakkan penyelesaian kesepakatan dengan persyaratan yang disepakati. "Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger," tulis keterangan Twitter dalam sebuah pernyataan.
Peneliti independen telah memproyeksikan bahwa 9 persen hingga 15 persen dari jutaan profil Twitter mungkin adalah bot.
Dalam suratnya, Musk mengatakan dia membutuhkan data untuk melakukan analisisnya sendiri terhadap pengguna Twitter karena dia tidak percaya pada metodologi pengujian yang longgar dari perusahaan. Twitter telah mengatakan bahwa mereka mendukung proyeksinya dan tidak dapat memberikan informasi kepemilikan tentang cara memproduksinya.
"Dia mencoba untuk menjauh dari kesepakatan Twitter, ini adalah kesempatan pertama," ucap analis Wedbush, Dan Ives.