Kemampuan Erkan untuk meredakan inflasi dan membawa kembali investor portofolio disebut akan sangat bergantung pada seberapa banyak otonomi yang diberikan Erdogan. Erdogan telah memecat gubernur sebelumnya karena terlalu banyak melakukan penegetatan kebijakan moneter dan baru-baru ini pada 19 Mei lalu, dia mengatakan bahwa suku bunga akan turun lebih jauh.
Sekadar informasi, sebelum melantik Kavcioglu sebagai gubernur bank sentral Turki pada Maret 2021, Erdogan telah memecat tiga pendahulunya karena terlalu banyak melakukan pengetatan moneter. Di bawah Kavcioglu, bank sentral telah memangkas suku bunga menjadi 8,5 persen pada Mei 2023 dari 19 persen pada Agustus 2021, di tengah tingginya inflasi.
Sementara itu, investor akan mengamati kenaikan suku bunga yang besar dalam pertemuan bank sentral berikutnya pada 22 Juni. JPMorgan Chase & Co. dan Barclays Plc memperkirakan suku bunga dasar akan dinaikkan sebesar 16,5 poin menjadi 25 persen.
"Saya tetap berhati-hati bahwa kebijakan moneter dan ekonomi akan bergeser ke arah yang lebih ramah investor karena Erdogan tetap berada di kursi pengemudi," kata ahli strategi di Wells Fargo & Co. di New York, Brendan McKenna.
Terlepas dari intervensi negara itu, lira telah anjlok lebih dari 20 persen sepanjang 2023. Lira menjadi mata uang terburuk di antara mata uang berkembang utama setelah peso Argentina.