Comfort zone pun membuat perusahaan negara kehilangan perannya sebagai pelayan masyarakat (public service), peran untuk membantu rakyat Indonesia pada kondisi kritikal.
Di sisi lain, BUMN diamanahkan untuk mengelola kekayaan dengan jumlah besar. Mantan Bos Inter Milan itu menyebut, BUMN bisa penopang dan menjadi lokomotif bangsa dan menjadi agen pembangunan.
"Karenanya core value (nilai utama) insan BUMN bukan lagi perkara individu melainkan persoalan bangsa," kata Erick.