"Kalau tidak salah Korea itu menggunakan 50 persen APBN-nya di tahun 60, ketika Korea miskin setelah perang, hari ini korea membuktikan dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa dia menjadi negara maju," tuturnya.
Erick menuturkan, paradigma bisnis di Korea Selatan sama dengan investasi yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini.
"Kita juga harus melihat perspektifnya sama, infrastruktur itu tentu konteksnya jangka panjang," ucapnya.
Karena itu, Erick optimistis KCJB menjadi proyek yang mendukung penguatan makro ekonomi Tanah Air. Dia juga memastikan setelah KCJB rampung, proyek strategis itu akan dilanjutkan hingga ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kereta cepat ini, saya sudah buat statement harus dilanjutkan sampai Surabaya, ada statement saya, Pak Presiden juga bicara hal yang sama, tapi masalahnya yang ini (Jakarta-Bandung) saja belum selesai, masa lanjut," ujar dia.