"Hari ini kita tidak punya kemampuan itu karena lahan dari perkebunan hanya 3 persen. Sehingga kita bicara turunan minyak goreng, kita tidak punya kapabilitas untuk melakukan operasi pasar," tuturnya.
"Dengan konsolidasi ini kita harapkan Palm Co bisa mengkonsolidasikan sampai 600.000 hingga 700.000 hektare daripada konsolidasi di bawah PTPN Group," sambungnya.
Dari konsolidasi lahan, Erick optimistis Palm Co lebih besar dari perusahaan minyak sawit asal Singapura, Golden Agri Resources (GAR).
"Dan ini juga mengakibatkan bisa menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar," ucap Erick.