Faisal menjelaskan, jika paslon 01 menang, memang ada kampiun hukum untuk memberantas korupsi seperti mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan Saut Situmorang.
Namun, untuk melakukan perubahan seperti yang dikampanyekan akan sulit dilakukan secara radikal. Pasalnya, dana APBN yang bisa diotak-atik presiden hanya sebesar 5 persen. Jadi, jika pun ada perubahan hanya bersifat marjinal.
Lebih lanjut, Faisal menegaskan bahwa sejumlah pejabat negara saat ini masuk menjadi juru kampanye para pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.
"Tahun ini bisa kalian bayangkan. Ada 15 menteri atau wakil menteri tidak kerja, mereka jadi timses (tim sukses)," ucapnya.
Faisal pun menyebut sejumlah nama yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam kesempatan tersebut, Faisal memprediksi bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran berdasarkan sejumlah survei yang ada. Pilpres satu putaran, menurutnya, bisa saja terjadi tapi dengan kecurangan yang masif.