Endy pun menilai antusiasme terhadap acara ini selalu tinggi. Bahkan pada tahun ini, jumlah peserta mengalami peningkatan dari acara tahun sebelumnya.
"Dua tahun yang lalu kita adakan di sini juga. Jumlah pesertanya semakin meningkat, jumlah item collectables yang dipamerkan juga semakin banyak. Jadi semakin hari semakin meningkat. Itulah nilai yang kita coba capai untuk meningkatkan nilai filateli Indonesia di mata kolektor bukan Asia Pasifik saja, tapi seluruh dunia," ucapnya.
Optimisme dan semangat yang sama terhadap penyelenggaraan ini juga diungkapkan Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris. Dia mengaku acara ini juga menjadi bagian dari misi Pos dalam menyerukan prangko masih memiliki nilai positif, terutama bagi generasi muda.
"Kami mendukung eksibisi ini dalam rangka ikut menyuarakan, mensosialisakan bahwa filateli ini merupakan hobi yang positif bagi generasi kita. Mungkin adik-adik saya, anak-anak kita sekarang tidak mengerti nih, filateli itu apa. Kita harapkan gaung ini nasional, ada filateli itu. Paling tidak mereka membaca. Dan kalau yang di Jakarta dekat-dekat sini datang. Nah itulah sebagai peran kami, sebagai BUMN untuk ikut mendukung, mencerdaskan bangsa kita," tuturnya.
Ketua Federasi Filateli Inter-Asia Prakob Chirakiti juga turut menyampaikan dukungan terhadap kompetisi dan pameran filateli ini. Dia menilai, penyelenggaraan ini akan memberikan banyak manfaat dan menyadarkan masyarakat bahwa prangko masih bernilai. Bukan lagi sebagai pelengkap surat, tapi menjadi barang koleksi yang bisa menunjukkan nilai sejarah dan budaya suatu negara.
"Sekarang, dengan teknologi modern, orang-orang mungkin berpikir bahwa prangko tidak ter-update. Tapi sebenarnya, itu masih berkembang. Meski fungsinya sudah berbeda, prangko sekarang sudah menjadi barang koleksi. Dengan prangko, orang-orang bisa melihat betapa indah negara seperti Indonesia dan hal-hal indah lainnya yang didesain dalam prangko," ujar Prakob.