Menyusul transaksi ini, maka Ford Motor kini menguasai 88.716 saham atau total mencapai 8,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor KNI. Sementara, Vale Indonesia masih mengenggam 191.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya mencapai Rp191 miliar atau total 18,30 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor.
Adapun, Huayou melalui Huaqi (Singapore) Pte Ltd menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 764.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya mencapai Rp764 miliar atau 73,20 persen.
Sebagaimana informasi, smelter KNI ditargetkan akan menghasilkan 120.000 ton nikel per tahun, yang didukung oleh pembangkit listrik non-batu bara. Proyek ini akan rampung pada 2025, dan ditargetkan menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang selanjutnya dapat diproses untuk kebutuhan produksi baterai kendaraan listrik.