Dalam beberapa hari terakhir, otoritas China juga telah mengambil langkah yang tidak biasa dengan meminta beberapa pejabat komunitas dan veteran militer untuk turun tangan di fasilitas Foxconn.
Menurut pemberitahuan perekrutan yang diposting Selasa oleh biro urusan veteran Changge, kota lain di provinsi Henan, para pejabat telah meminta pensiunan personel militer untuk mengambil inisiatif atau kembali bekerja.
“Karena perubahan kebijakan pencegahan dan pengendalian pandemi, ada kekurangan pekerja produksi di Zhengzhou Foxconn,” tulis biro tersebut dalam sebuah postingan di akun resmi WeChat.
Awal pekan ini, manajer Foxconn lainnya mengatakan kepada China Newsweek, bahwa pabrik tersebut kekurangan sekitar 100.000 pekerja. Beberapa pemerintah daerah di Henan baru-baru ini juga meminta pejabat masyarakat untuk bergabung dalam jalur produksi sendiri.
Zhengzhou merupakan tempat perakitan iPhone terbesar di dunia. Biasanya, pabrik tersebut menyumbang sekitar 50 persen hingga 60 persen dari kapasitas perakitan iPhone global Foxconn,
Apple sebelumnya telah memperingatkan mengenai adanya gangguan pada rantai pasokannya. Perusahaan mengatakan, pelanggan akan merasakan dampaknya.