Meski baru beranjak satu tahun, dirinya menyebut kinerja Holding Ultra Mikro dalam mengangkat potensi pelaku usaha ultra mikro sangat mengesankan. Holding yang terdiri dari BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini tercatat UMi, mengintegrasikan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022. Penabung baru UMi pun telah mencapai 6,85 juta atau melebihi target awal sebanyak 3,3 juta.
Di samping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ke Komersial pada 2021, dan di 2022 diproyeksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.
Sentuhan digitalisasi dalam business process di Holding Ultra Mikro ini semakin meyakinkan Jay bahwa BRI Group mampu mendongkrak inklusi keuangan di Indonesia.
“Holding Ultra Mikro merupakan terobosan yang inovatif dalam mendorong perekonomian masyarakat. Teknologi tidak dapat menggantikan manusia, tetapi melengkapi keberadaan human touch dalam kaitannya inklusi keuangan,” ucapnya.
Sementara itu, Arie menyebut BRI senantiasa melakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan di era saat ini.
“BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformas bagi BRI, yang kami lakukan digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru,” ujar Arie.