Bank Dunia sebelumnya menurunkan status kelas Indonesia dari negara berpenghasilan menengah atas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah pada 1 Juli 2021, akibat dampak pandemi Covid-19 yang menurunkan pendapatan nasional bruto (GNI).
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani memaparkan empat buah strategi untuk keluar dari middle income trap. Strategi yang dirinya utarakan dinilai mampu membawa Indonesia mengikuti 20 negara maju lainnya.
Langkah pertama adalah meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), mengingat bahwa produktivitas dan inovasi selaras dengan kualitas SDM. Pembahasan tentang SDM juga melibatkan isu hak dasar warga negara, termasuk hak pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta penjaminan sosial yang mendukung akses warga miskin terhadap keduanya.
Langkah kedua, yaitu prioritaskan pembangunan infrastruktur yang fokus pada kualitas dan keakuratan. Sri Mulyani menyoroti pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur karena terdapat keterbatasan sumber daya dalam APBN untuk mencakup semua bidang.
Merujuk pada pengalaman kurang dari 20 negara tersebut, sebuah negara dapat menghindari jebakan pendapatan kelas menengah jika memiliki institusi yang efisien, responsif, dan tata kelola yang baik.
Langkah terakhir untuk Indonesia keluar dari middle income trap adalah kemampuan negara untuk mentransformasi ekonominya menuju ekonomi berbasis digital. Perkembangan media yang dipercepat karena Covid-19 dapat menjadi pintu untuk menuju pertumbuhan yang lebih baik.
Ganjar Pranowo berharap dengan strateginya, Indonesia dapat menghindari middle income trap dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.