KUALA LUMPUR, iNews.id - AirAsia membukukan kerugian hampir 1 miliar ringgit pada kuartal II-2020. Kerugian itu diperoleh akibat pembatasan perjalanan di tengah pandemi Covid-19.
Maskapai berbiaya rendah itu melaporkan rugi bersih hingga 992,9 juta ringgit atau sekitar Rp3,5 triliun dalam laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, AirAsia membukukan laba 17,3 juta ringgit, setara Rp60,5 miliar.
CEO AirAsia, Tony Fernandes mengatakan, kerugian besar itu diperoleh usai pendapatan maskapai anjlok 96 persen sepanjang April-Juni 2020 menjadi 119 juta ringgit.
Tony mengatakan, manajemen tengah mencari pendanaan untuk memperkuat modal AirAsia. Beberapa opsi yang dipertimbangkan antara lain pinjaman bank dan pasar modal.
“Selama lockdown, kami mengambil kesempatan untuk merestrukturisasi grup dan mengokohkan dasar bisnis. Kami memperkirakan kapasitas tidak akan kembali ke level sebelum Covid-19 dalam jangka pendek, dan semoga saja permintaan terus meningkat secara bertahap sepanjang paruh kedua tahun 2020 agar AirAsia bisa untung di tahun-tahun mendatang,” ujarnya, dilansir Bloomberg Selasa (25/8/2020).