AirAsia berharap pemulihan bisa segera terjadi. Sejumlah negara seperti Singapura dan Malaysia yang sepakat untuk membuka kembali perjalanan antara kedua negara. AirAsia, yang berbasis di Malaysia, melanjutkan penerbangan di pasar domestik sejak akhir April setelah menangguhkan operasional selama sebulan.
AirAsia sebelumnya telah mengajukan pinjaman bank di negara tempat maskapai beroperasi untuk menopang likuiditas. Sementara untuk rencana dimulainya kembali penerbangan dan mengatasi guncangan besar pada permintaan, maskapai yakin dengan modal kerja yang ada cukup untuk membiayai operasi bisnis.
Auditor AirAsia Ernst & Young, pada bulan lalu menyatakan, kemampuan AirAsia untuk melanjutkan bisnis mulai diragukan. Pasalnya,nilai kewajiban lancar perusahaan melebihi aset lancar telah terjadi sejak akhir 2019 alias sebelum adanya pandemi Covid-19.
Per 30 Juni, AirAsia memiliki kas 996,1 juta ringgit, lebih rendah dibandingkan dengan 2,59 miliar ringgit pada periode yang sama tahun lalu.