Jajaran direksi Garuda yang berjumlah delapan orang dinilai perlu dirampingkan menjadi enam orang. Salah satu jabatan yang dituntut untuk dihapus adalah Direktur Kargo dan Niaga Internasional yang saat ini diemban oleh Sigit Muhartono.
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Garuda, Linggarsari Suharso mengatakan, manajemen membuka ruang bagi APG dan Sekarga untuk berdiskusi terkait perusahaan. Ihwal ancaman mogok kerja, kegiatan operasional penerbangan akan berlangsung secara normal.
Sari mengatakan, penambahan direktorat kargo adalah upaya perusahaan untuk melakukan diversifikasi di tengah ketatnya persaingan di industri penerbangan. Untuk itu, Garuda memaksimalkan potensi pasar lewat utilisasi pasar kargo. Sari menyebut, kinerja lini bisnis kargo positif. Pada tahun lalu, Garuda mengangkut 446 ribu ton angkutan kargo dan meraup pendapatan 237,1 juta dolar AS.
Terkait gemuknya jabatan direksi, Sari menyebut, hal itu adalah wewenang sepenuhnya pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), jajaran direksi juga sudah dirombak dengan menghapus jabatan direktur produksi dan mengangkat direktur operasi dan direktur teknik. Hal ini menurut dia, untuk mengakomodasi tuntutan serikat pilot dan pekerja.