JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membidik laba bersih sebesar 399 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,35 triliun di akhir tahun 2023.
Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra, mengatakan target laba tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang pascapandemi Covid-19 dan restrukturisasi utang perseroan.
“Target laba ini diharapkan bisa tercapai setelah berhasil melakukan restrukturisasi utang pada akhir 2022 dan adanya upaya penekanan biaya sewa pesawat,” kata Irfan, dalam keterangan resminya, Senin (23/10/2023).
Sejalan dengan target laba, lanjutnya, perseroan juga optimistis jumlah penumpang naik 60 persen. Untuk itu, Garuda tengah berfokus pada strategi penerbangan ke rute-rute yang menguntungkan, antara lain penerbangan Jakarta-Singapura dan Jakarta-Bali.
Sebaliknya, rute-rute yang kurang menguntungkan, seperti Jakarta-Amsterdam telah mengalami pengurangan frekuensi dari tiga penerbangan, di mana dalam satu minggu hanya menjadi satu penerbangan.