Dia menjelaskan, aktifnya layanan penerbangan Sydney–Denpasar merupakan komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dalam mendukung program pemerintah melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan. Hal tersebut bertepatan dengan momentum pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali melalui relaksasi kebijakan perjalanan wisatawan dan bisnis mancanegara ke Indonesia.
“Keindahan alam dan budaya Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, tidak terkecuali bagi wisatawan Australia yang pada masa sebelum pandemi Covid-19 khususnya di tahun 2019 mencatatkan kunjungan terbesar yaitu hingga lebih dari 1,2 juta wisatawan yang masuk ke Bali," ucap Irfan.
"Dioperasikannya penerbangan ini diharapkan dapat menjadi awal optimisme bagi kebangkitan perekonomian Indonesia khususnya dari sisi sektor pariwisata secara jangka panjang,” sambungnya.
Menurutnya, perjalanan Garuda menghubungkan konektivitas antara Indonesia dan Australia sudah lebih dari 50 tahun dengan tujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan pariwisata antar kedua negara, sekaligus memperkenalkan wajah Indonesia di mata dunia.
"Kami meyakini dioptimalkannya aksesibilitas masyarakat internasional khususnya menuju Bali dapat menjawab kerinduan mereka untuk menikmati wisata di Bali sekaligus sekaligus memperkuat iklim bisnis antar negara," kata dia.