Beberapa anggota parlemen dan pengamat pasar juga menyuarakan keprihatinan atas struktur pemegang saham yang tidak jelas dan kurangnya cakupan analis di perusahaan Adani Group. Namun sahamnya telah melonjak, beberapa di antaranya lebih dari 1.000 persen sejak 2020, dengan valuasi mencapai 750 kali lipat pendapatan. Itu karena Adani fokus pada bidang-bidang yang dianggap penting oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk memenuhi tujuan jangka panjang India.
Poros ke energi hijau dan infrastruktur membuat Adani memenangkan investasi dari sejumlah perusahaan asing, termasuk Warburg Pincus dan TotalEnergies SE. Lonjakan harga batu bara dalam beberapa bulan terakhir juga membantu mengerek kekayaannya.
Kekayaan Adani diperkirakan bertambah 60,9 miliar dolar AS sepanjang tahun ini, lima kali lebih banyak dari konglomerat lain. Dia pertama kali menyalip Mukesh Ambani sebagai orang Asia terkaya pada Februari lalu, dan melampaui Bill Gates sebagai orang terkaya keempat di dunia bulan lalu.
Adani mampu melewati beberapa taipan AS terkaya di dunia sebagian karena mereka baru-baru ini meningkatkan filantropinya. Gates mentransfer 20 miliar dolar AS ke Yayasan Bill & Melinda Gates pada Juli lalu, sementara Warren Buffett telah menyumbangkan lebih dari 35 miliar dolar AS untuk amal. Hal itu membuat peringkat Gates merosot kelima dan Buffett keenam orang terkaya di dunia.
Adani juga telah meningkatkan nilai amalnya. Dia berjanji pada Juni lalu untuk menyumbangkan 7,7 miliar dolar AS untuk tujuan sosial. Pemberian amal tersebut dilakukan saat ulang tahunnya ke-60.