Seperti diketahui, negara-negara Eropa menerima sekitar 40 persen dari impor gas mereka dari Rusia sebelum menginvasi Ukraina. Pejabat Eropa telah berusaha keras untuk mengakhiri ketergantungan ini, tetapi ini adalah proses yang mahal dan sulit dicapai dalam semalam.
Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, telah mengumumkan kesepakatan gas baru dengan Amerika Serikat dan Azerbaijan dalam upaya mencari pemasok baru bahan bakar fosil.
“Ini jelas merupakan wilayah yang belum dipetakan dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam bentuk ini,” ucap kepala analisis energi di perusahaan riset ICIS, Andreas Schroeder.
“Sementara Uni Eropa telah berhasil mengurangi volume impor hidrokarbon di Rusia, mereka tidak berhasil mengurangi harga yang mereka bayar," sambungnya.
Harga gas Eropa telah melonjak sebagai akibat dari aliran yang lebih rendah dari Rusia. Tetapi harga yang lebih tinggi ini berarti bahwa Rusia dapat mengirim lebih sedikit gas ke Eropa dan menghasilkan uang yang sama, atau bahkan lebih daripada sebelumnya.
Harga gas bulan depan di pusat TTF Belanda, patokan Eropa untuk perdagangan gas alam, sekitar 1 persen lebih tinggi pada 159 euro per megawatt-jam. Harga naik lebih 600 persen dari tahun lalu.