Hingga November 2022, GPM telah digelar di 125 titik di 25 provinsi dan 56 kabupaten/kota. Ke depannya akan terus di tingkatkan dengan target volume penyaluran mencapai 5.850 ton, terdiri dari berbagai komoditas seperti beras, cabai, daging sapi, telur, dan minyak goreng.
Menurutnya, GPM di seluruh daerah ini juga efektif meredam kenaikan inflasi pangan. BPS melaporkan terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,87 pada September 2022 menjadi 112,75 di Oktober 2022, atau terjadi deflasi 0,11 persen dengan kontribusi terbesar dari sektor pangan -0,25 persen.
“Ini ritmenya akan terus kita upayakan terjaga melalui berbagai extra effort pengendalian inflasi, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang dan aman. Ini juga menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo agar seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah bersinergi dalam upaya menjaga laju inflasi,” tutur Arief.
Selain menggencarkan GPM, NFA juga memonitoring secara ketat ketersediaan pasokan dan harga pangan di tingkat produsen maupun konsumen. Selain itu, juga memonitor penetapan harga acuan di tingkat produsen dan konsumen untuk komoditas jagung, telur dan daging ayam.