Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa masa kini tidak bisa lagi hanya mengandalkan tabungan di bank, tetapi perlu mulai memahami dan terlibat dalam kegiatan investasi, khususnya pasar saham.
"Untuk generasi mereka ini memang sudah tidak bisa mengharapkan lagi hanya dari tabungan di bank. Terus terang saya sebutkan saja ya. Jadi memang mereka ini sudah harus mengandalkan bagaimana sumber keuangan dari kegiatan investasi saham," ujarnya.
Lebih jauh, Kandi menjelaskan bahwa UBM saat ini telah menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis praktik nyata, khususnya dalam mata kuliah manajemen keuangan. Menurutnya, soal-soal yang diberikan dosen kepada mahasiswa bukan lagi diambil dari buku, melainkan data riil industri pasar modal.
"Jadi mereka melihat laporan keuangan para emiten, kemudian bagaimana cara menentukan saham mana yang sekarang lagi naik, saham mana yang kurang menguntungkan begitu. Dan ini rupanya para mahasiswa betul-betul antusias untuk mempelajari hal ini," ujar Kandi.
Kandi juga mengapresiasi materi seminar yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan pasar modal Indonesia saat ini.
"Isi materi dari seluruh pembicara sangat tepat dan sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Kita perlu sepakat bahwa industri pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan,” ucap Kandi.